Sabtu, 21 Mei 2011

Virus

Beberapa waktu yang lalu baru aja denger siaran radio di mana narasumber dan penyiarnya bicara tentang hal yang bernama VIRUS. Banyak virus bertebaran tapi gak banyak orang yang milih si virus sebagai topik ngobrol. Apa karena si virus gak setenar Super Junior atau Justin Bieber yaaa?? hohooo... :D atau juga si virus gk sepenting PSSI yang sampe dibikinkan kongresnya,heeee :D Baiklahhhh.... whatever lah kenapa si virus jadinya diacuhkan, padahal kalo kena virus aja orang-orang pada kalang kabut.

Yang pasti... virus sebenarnya penting buat dicari tau. Sebelum banyak hal yang diungkap dari sebuah virus, kita kudu tau apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan virus. Soalnya jangan sampe kita salah mendeteksi sesuatu sebagai sebuah virus. Sebenarnya virus adalah sesuatu yang mempengaruhi dan menyebar dengan hebatnya ke bagian lain dari sesuatu dalam hidup kita. Jadi kalo sesuatu itu tidak bersifat mempengaruhi dan menyebar maka itu tidak bisa dengan gamblangnya disebut sebagai sebuah virus. Selain itu, virus itu ada yang bersifat biologis, teknis, dan ada beberapa jenis lain. heeee tapi yang jenis lain itu sayangnya terlewatkan oleh pendengaran ini,heeee :p

Virus yang bersifat biologis ya flu, batuk, dan yang ada pada penyakit yang berhasil bikin si empunya tubuh jadi tepar. Sedangkan yang bersifat teknis ya yang biasa kita temui pada laptop, notebook, ato komputer kita yang tiba-tiba nge'hang. Nah ada juga kata-kata yang bisa disebut sebagai sebuah virus. Contonhnya aja kata-kata yang biasanya ada di iklan-iklan: "ih kamu kok cerewet banget sih, kaya cewek aja". Secara tidak langsung si pembicara memberikan makna tersirat dalam kalimat tersebut bahwa "cerewet itu identik dengan cewek". Jadi seolah-olah cewek lah makhluk yang bersifat cerewet. Maka hal yang seperti itu lah yang tertanam dalam benak para makhluk penghuni dunia,hooo.... bukankah kata-kata yang berhasil tertanam di dalam benak kita itu adalah sebuah virus??? yang telah mempengaruhi pola pikir kita dan dengan segera menyebar ke setiap benak orang lain??

Tidak hanya itu, lagu juga bisa jadi virus buat kita. Hayooo siapa yang tidak kenal lagunya Ratu yang TTM a.k.a Teman Tapi Mesra???? Menurut narasumber dari yang bisa saya dengar pada program radio itu, tapi biar saya tuliskan dengan bahasa saya sendiri, heee.... lagu tersebut bisa disebut sebagai salah satu virus. Bagaimana tidak, duluuuuu sekali... sepasang teman yang berbeda jenis kelamin yang tidak memiliki status hubungan (pacaran serta menikah) masih merasa risih terlihat bersama karena takutnya akan dibilang pacaran, padahal tidak. Tapi sekarang, huwaaaaaa jarang ada yang ngatain pacaran, soalnya udah ada kata lain yaitu "teman tapi mesra" nambah deh perbendaharaan katanya orang indonesia-_-

Intinya, kalo nemu hal yang bersifat seperti yang di sebut di atas, maka ya itu namanya virus... jangan salah menilai virus yooooo... heeee :D



>>>di saat ke gaje an menghampiri :D

Rabu, 18 Mei 2011

"Lengkungan lembut sebuah raut" (Senyum 2)

Sudah beberapa minggu sepotong naskah novel buatan Dara terabaikan oleh Dara yang sungguh tidak bisa konsisten akan hobi menulisnya itu. Padahal, hatinya sungguh selalu ingin menuangkan segala yang ada di pikiran ke dalam serangkaian kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan paragraf demi paragraf. Tapi...... entahlah...... ia hanya selalu merasa menulis bukan tentang target seberapa banyak yang telah ditulis, ataukah seberapa seringkah kata-kata dirangkai, dan seberapa jelas kah tulisan itu dimengerti. Ia hanya tahu bahwa menulis adalah ketika ia benar-benar sadar ada waktu yang tepat dimana inspirasi membantu menciptakan pilihan kata yang ideal terhadap suatu pendiskripsian tentang seseorang, sesuatu, suatu tempat, ataukah objek lain agar terbentuklah keserasian dari satu kata dengan kata yang lain. Tidak hanya sampai disitu, sedari dulu Dara berpikir bahwa dengan tulisan lah ia bisa mengekspresikan segala rasa yang sungguh tidak dapat ia sampaikan. Meski sering tulisannya tidak dapat dipahami orang lain. Tapi itulah yang ia mau, ia mau agar tidak ada yang mengerti bahwa makna tulisannya seperti sebuah keluh kesah ataukah rasa bahagia nya. Dan.... ia bahkan mulai beranggapan bahwa tidak seorangpun di dunia ini yang begitu ia percaya bisa merespon ceritanya dengan apa adanya tanpa terlihat begitu mendukung di hadapannya tapi menyalahkan di belakangnya. Yeah that's it. Hmmmm... semua itu terkesan bahwa sebuah kepercayaan sungguh sulit ia lihat di mata orang-orang terdekat ataukah di sampingnya.
 
Dara memang hanya gadis yang sudah tidak bisa disebut belia, meski juga belum bisa disebut sebagai seorang wanita dewasa. Terkadang... pembawaannya yang sendu membuat orag berpikir ia tidak sedang baik-baik saja. Tapi Dara selalu menekankan pada diri sendiri "jika terselip rasa bahagia di hati ini, bukan tidak mungkin aku hanya diam tanpa tawa. Karena bahagia tidak selalu tertawa riang ataukah melompat girang bukan? Dan jika tertoreh luka serta ku rasa pedih, tidak ada larangan untuk bersikap sungguh biasa tanpa raut murung untuk sekedar menyimpannya sendiri dalam hati bukan?". Hmmmm... begitulah ia, terkesan seperti loner. Tapi jauh sebelum hari ini ada, Dara seorang yang terkenal ceria dan pernah memiliki hari-hari yang penuh canda. Hanya saja, waktu dan orang-orang di dalam hidupnya mengeraskan hatinya hingga ia tidak lagi begitu dramatis menghadapi sesuatu. Ia terbentuk menjadi pribadi yang terbiasa tenang menghadapi masalah, jauh dari Dara yang begitu panikan ketika dulu dihadapkan pada suatu masalah sederhana yang hanya Dara lah satu-satunya yang memikirkan masalah itu, padahal yang dipikirkan saja mengacuhkan masalah itu. Ya... ya... ya.... Allah memang begitu hebat menciptaan waktu yang memilki banyak definisi istimewa dari banyak pribadi. Ada yang mendefinisikannya sebagai sesuatu yang bisa memperbaiki atau bahkan merusak sesuatu. Ada juga yang berpendapat bahwa waktu lah yang jadi penentu sesuatu. Selain itu ada yang coba beropini bahwa waktu lah yang akan menjawab rasa ingin tahu yang besar dari dalam hatis eseorang. Dan bagi Dara, waktu mengubah banyak hal, meski tidak segalanya.