Kamis, 21 April 2011

One of my fav Korean dramas: Secret Garden ^^

In this page I won't write 'bout  senyum 2 of Lengkungan Lembut Sebuah Raut. But I wanna share 'bout one of Korean Dramas which makes me so in love, though i'm not falling in love with someone now. That's SECRET GARDEN. That has some the best Korean actors and actrees such as Hyun Bin and Ha Ji WOn. Emmmmm...... Actually one of my close friends told me that the drama was really interesting, but for the first time I saw part of the drama I thought it's nothing (heheeeee... I used to say it, but not again). After that, she always said that she liked it very much from the first episode. It appeared my curiosity 'bout the drama so that I didn't only watch part of the drama but from the beginning. Finally I thought I had made a mistake by saying it's nothing, whereas IT'S REALLY REALLY WONDERFUL DRAMA (heheheheee.... ^^).

The special thing I love from the drama is the characteristic of KIM JOO WON who is played by Hyun Bin. KIM JOO WON is a very handsome, rich and bossy person (ckckckkck :(^_^))
Though he's bossy but I adore the way he chases GIL RA IM who is played by Ha Ji Won (emmmm ^^).

Actually not only because the characteristic of him that I love the drama, but there's another thing. There're some sweet words and scenes he said and did to her. They're REALLY REALLY ADORABLE (^_^). Moreover, they are as actors and actrees of the drama said that those words and scenes areUNPREDICTABLE. Personally, I think those words will be never found in our real life :p
 
Hmmmmmm...... there're still many words which I can choose to describe HOW WONDERFUL SECRET GARDEN. Just wanna say that "Mom, I just wanna marry a man like KIM JOO WON >,< ckckckckkc =P


Nah... ini dia my Mr. Bossy, heheheeee =P


Eitts,  yang ini pertamanya okeh, tp ujung-ujungnya bikin gubrak, ckckck :D
Tp dialog dalam hatinya luar biasa =)


JW (Joo Won), RI (Ra Im)

JW: What is so harsh in ur dreams?
RI: Because u're in my dreams
JW: U're not happy with me even in ur dreams?
JW: Even so, come. Tomorrow and the day after tomorrow...

Nah... terakhir, foto yg sama sekali gk ada di dramanya dan entah saia nemu di mana-_-a






Rabu, 13 April 2011

"Lengkungan lembut sebuah raut" (Senyum 1)

Hujan........... aroma lembabnya masih bisa terasa segar, meski kadang selewat udara menusuk menyisip hingga ke tulang. Sederhana dengan hanya rintik demi rintik hingga mulai memburamkan pandangan menutupi alam. Menenangkan dengan rintik kecilnya hingga terasa meresahkan. Hujan..... itu hujan bukan? itu aku....

Pelangi......... tidak begitu jelas awal terlihat. Sebenarnya, ranah warna yang ditawarkan sungguh terasa begitu menyenangkan. Tak hanya satu garis warna yang syarat akan cerah, garis berikutnya mulai tampak, garis berikutnya semakin nampak, sangat nampak, terlalu nampak, hingga jelas terlihat lengkungan yang terasa begitu lebih dari sekedar cerah. Hanya saja, serangkaian huruf sungguh tak dapat dipilih demi lengkungan luar biasa di aura pelangi yang benar-benar kini ku pikir senyum pelangi. Bukan.... bukan sekedar itu, bahkan naluri ku mulai menetapkan pikiran itu atas dasar pelangi yang sungguh dengan garis-garis warna membentuk lengkungan senyum dengan angkuhnya hadir sesaat setelah hujan berlalu. Pelangi...... itu pelangi bukan? itu dia.....

Entahlah dengan alasan apa, hanya saja pelangi mulai menitipkan rasa ragu di sebuah ruang sebagai bagian dari hujan. Hujan enggan memastikan munculnya sang senyum pelangi di tiap hari meski hujan bersedia megulur waktu menunda reda. Terkadang, hujan bahkan diam-diam mengintip di celah langit saat pelangi mulai hadir mewarna langit. Hujan awalnya hanya sekedar berwujud rintik diam-diam, hingga mulai melebat, terus melebat, dengan jelas terus melebat membuat pelangi tersadar akan hadirnya hujan. Meski sesaat pelangi akan terasa hangat bersamaan dengan hujan, namun percayalah... pelangi akan mencoba memudar dan menyatu dengan langit hingga hanya hujan yang semakin resah.

"Hmmmh.......... sungguh besar rasa kesalku tidak dengan tepat mendeskripsikan pelangi. Sungguh tidak selalu lagi ku lihat pelangi. Ataukah pelangi yang sudah seharusnya telah menyatu dengan langit. Mikir apa aku ini." Gumam sang Dara dalam hati sambil memandangi potongan naskah novel buatannya.